MESIN PEMBUAT OBAT DALAM AL-QURAN

Minggu, 02 November 2008

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Bismillahirrahmaanirrahiiim. Alhamdulillahirobbil 'aalamiin.
La haula wala quata ila bilah,

Amma ba'du:

Allah berfirman " ... Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan, QS An Nahl [16]: 69."

Mungkin kita sepakat bahwa 'obat' kimia entah dalam bentuk tablet, kapsul, cair atau lainnya yang saat ini ada sebenarnya lebih kepada pemaknaan 'racun'. Obat 'antibiotik" apakah itu amoksilin, tetrasiklin, penicilin, ripamphisin, thiamicin, atau lainya sebenarnya adalah racun bagi biotik patogen yang menyerang tubuh manusia. Dengan diracuni oleh 'obat kimia' itu maka biotik-biotik patogen itu akan mati atau hibernasi, sehingga terasa kita sembuh. Padahal baru saja kita memakan racun, yang apabila diurai ada beberapa bagian tubuh kita yang teracuni, yang mungkin dampaknya belum dimengerti atau baru muncul setelah sekian tahun. Kalau para pembuat obat dan dokter-dokter itu mau jujur, kerusakan sel akibat 'obat' (racun) yang kita minum itu, akan masih membekas, hanya saja kerusakan itu tertutup dengan batas usia yang kita miliki (mati).

Agar kita mati dalam keadaan 'sehat" , maka kita mesti mengembalikan mesin pembuat obat, kepada yang ditunjuk dalam Al'Quran, yang akan kami urai dalam tulisan berikutnya.

Mari bersama berfikir.
Semoga Allah memberi petunjuk dan Ampunan

Wallahualam Bissawab.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Label:

0 komentar: